Minggu, 19 Desember 2010

SUMBERDAYA ALAM DAN IKLIM TERHADAP AIR SUNGAI DAN SITU DI DKI JAKARTA

Air memiliki fungsi yang penting bagi manusia dan mahluk hidup lainnya.Karena dengan perannya yang penting, air akan di pengaruhi oleh kondisi/komponen lainnya.Komponen harus saling menunjang agar tidak terjadi kerusakan pada sumberdaya air.Air permukaan seperti sungai dan situ dapat dimanfaatkan sebagai alat transportasi,irigasi ,keperluan industri,perumahana,sarana rekreasi dan tempat pengendali banjir,tempat penampungan air dan situ juga memiliki kapasitas tertentu yang dapat berubah akibat faktor alami maupun antropogenik.

Sebagai contoh pencemaran sungai dan situ dapat bersal dari :

1. Tingginya kandungan sediman yang berasal dari erosi,kegiatan pertanian,pertambangan,konstruksi,pembukaan lahan dan kativitas lainnya.

2. Limbah organik dari manusia,hewan dan tanaman.

3. Kecepatan penambahan senyawa kimia yang berasal dari aktivitas industri yang membuang limbahnya keperairan.

Secara tidak langsung sungai dan situ memiliki fungsi ganda yaitu untuk keperluan hidup dan sebagai tempat pembungan bahan-bahan sisa.Jenis dan bobot pembangunan terhadap lingkungan perairan selain dipengaruhi oleh kondisi alam (seperti topografi,geologi,fisiologi,klimotologi dan hidrografi) juga dipengaruhi jenis dan macam kegiatan,teknologi yang digunakan dan keanekaragaman kegiatan,intensitas dan kepadatan kegiatan dan laju perubahan yang terjadi di suatu daerah aliran sungai atau situ.Lingkungan perairan terdiri dari komponen abiotik (komponen tidak hidup) dan biotik (biota hidup).kedua komponen saling berinteraksi melalui arus energi dan daur hara.Resultan interksi dari kedua komponen itu berupa kualitas air.Apabila interksinya berubah atau terganggu, maka kualitas air di lingkungan prairan itu juga terganggu pula,sehingga aktivitas manusia akan mempenggaruhi lingkungan air permukaan.

Perlu disadari kita seharusnya kita dapat memanfaatkan sumberdaya alam yang ada sebaik mungkin dan salah satunya yang tercakup dalam pembahsan kalai ini yaitu sumberdaya air.Sumberdaya manusia,alam dan buatan mempunyai fungsi dan peran sebagai modal dasar pembangunan contohnya:

· Sumberdaya air

· Sumberdaya mineral

· Sumberminyak dan gas bumi

· Sumberdaya hutan

· Sumberdaya pesisir dan laut

· Sumberdaya keanekaragaman hayati

Dapat diketahui pula pemanfaatan sumberdaya alam itu dilakukan berdasarkan RPPLH(Rencana Perlindungan dan Pengelolahan Lingkungan Hidup) : peranan tertulis yang memuta potensi,masalah lingkungan hidup,serta upaya perlindungan dan pengelolahan dalam kurun waktu tertentu.

Pemanfaatan sumberdaya alam dilaksanakan berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup dengan memperhatikan :

a. Keberlanjutan proses dan fungsi lingkungan hidup

b. Keberlanjutan produktivitas lingkungan hidup

c. Keselamatan,mutu hidup dan kesejahteraan masyarakat

Dampak terhadap lingkungan karena manusia dapat merubah kondisi dan kualitas lingkungan hidup.Seringkali perubahan kualitas lingkungan disebut dampak lingkungan.Menurut UURI 32/2009 pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang diakibatkan oleh suatu usaha/kegiatan.Tampa ada kegiatan manusia,kondisi dan kualitas lingkungan dapat mengalami perubahan secara alami, contoh :

v Variasi harian akibat adanya pergantian siang dan malam,variasi musiman akibat siklus cuaca dan iklim,serta siklus geologis.

v Kecenderungan-kecenderungan tidak reversibel karena peroses alam seperti eutrofikasi danu,perubahan komposisi tanah yang berlangsung dalam jangka waktu yang panjang.

v Perubahan-perubahan tidak reversibel akibat gabungan antara pengaruh-pengaruh antropogenik dan alam,sepereti salinasi tanah dan intrusi air laut.

Dampak-dampak lingkungan yang terjadi akibat kegiatan manusia terutama di lingkungan air yaitu : pencemaran air tawar/laut,banjir akibat sedimen dan sampah,salinisasi/intrusi airlaut.

Di DKI Jakarta terdapat 13 sungai dan 40 situ yang sangat potensial sebagai air permukaan yang dapat menunjang kehidupan manusia.Dengan pertumbuhan penduduk DKI yang berkembang pesat dan perkembangan permanfaatanya,maka dapat terjadi perubahan kondisi dan kualitas air sungai dan situ di DKI Jakrta.Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran pada saat terkini mengenai kualitas air sungai dan situ yang ada di DKI Jakarta,serta upaya pengendalian pencemaran air yang mungkin dapat di lakukan.

Pendugaan pencemaran sungai dan situ dapat dilakukan dengan melihat pengaruh polutan terhadap kehidupan organisme perairan dan lingkungannya.Berdasarkan pada sumbernya,bahan pencemaran dapat disebabkan oleh alam dan pencemaran oleh kegiatan manusia.Bahan pencemaran diperairan dapat diklasifikasikan sebagai sumber titik(point sourcedischarge) yaitu sumber pencemaran terpusat seperti air yang berasal dari pembungan industri maupun domestik dan saluran drainase.dan sumber menyebar (diffuse source) yaitu sumber menyebar polutan yang masuk keperairan seperti run off atau limpasan dari permukaan tanah permukiman atau pertanian.

Penyebab dan dampak pencemaran air oleh limbah pemukiman,yang menjadi sumber utama dan penyebab pencemaran air yang memberikan dampak paling kentara terutama pada masyarakat perkotaan di Indonesia.Limbah pemukiman (rumah tangga) yang menjadi salah satu penyebab pencemaran air diakibatkan oleh aktivitas manusia itu sendiri. Dan pada akhirnya pencemaran air ini juga memberikan dampak dan akibat merugikan bagi manusia itu pula.

pencemaran air merupakan suatu perubahan keadaan tempat penampungan air yang mengakibatkan menurunnya kualitas air sehingga air tidak dapat dipergunakan lagi sesuai peruntukannya. Perubahan ini diakibatkan oleh aktivitas manusia.Contohnya limbah pemukiman salahsatu penyebab pencemaran air adalah aktivitas manusia yang kemudian menciptakan limbah (sampah) pemukiman atau limbah rumah tangga. Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan daun-daunan. Sedangkan sampah anorganik seperti kertas, plastik, gelas atau kaca, kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah anorganik ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri (non biodegrable). Selain sampah organik dan anorganik, deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air. Padahal saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen. Dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah pemukiman mendatangkan akibat atau dampak diantaranya:

  • Berkurangnya jumlah oksigen terlarut di dalam air karena sebagian besar oksigen digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses pembusukan sampah.
  • Sampah anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen.
  • Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif untuk jangka waktu yang lama di dalam air, mencemari air dan meracuni berbagai organisme air.
  • Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau yang merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok (Eichhornia crassipes).
  • Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis.
  • Tumbuhan air (eceng gondok dan ganggang) yang mati membawa akibat proses pembusukan tumbuhan ini akan menghabiskan persediaan oksigen.
  • Material pembusukan tumbuhan air akan mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan.

Selain diakibatkan oleh limbah pemukiman (rumah tangga) sumber atau penyebab pencemaran air juga disebabkan oleh limbah pertanian, limbah industri, dan di beberapa tempat tertentu diakibatkan oleh limbah pertambangan.

Pengelolahan sampah, perubahan gaya hidup dan pola pikir tentang sampah, melakukan 3R (Reuse Reduce dan Recycle), serta tidak membuang sampah terutama di sungai dan tempat penampungan air semisal sungai dan danau perlu dilakukan oleh semua pihak untuk mengurangi dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah rumah tangga (pemukiman).

Kepadatan penduduk jugak dapat mempengaruhi pencemaran lingkungan sungai dan situ.Hal ini dikaitkan dengan tingkat kesadaran penduduk dalam lingkungan yang sehat dan bersih.Limbah domestik yang dapat berupa buangan air rumah tangga,padatan yang berupa sampah yang dibuang kesungai,air cucian kamar mandi maupun tinja yang akan mempengaruhi tingkat kandungan BOD,COD serta kandungan bakteri E.Coli dalam sungai.Sedangkan limbah industri baik yang bersifat organik dan anorganik juga akan mempengaruhi kulitas air permukaan.Limbah domestik,industri dan pertanian akan memberikan pengaruh terhadap keberadaan komponen lingkungan.

Sungai atau situ dapat dikatakan tercemar apabila pengaruh dari luar telah mengubah kondisi perairan sehingga tidak dapat digunakan lagi dengan baik.

Berdasarkan fungsi dan kondisi situ di DKI Jakarta dapat diketahui bahwa 19 situ dalam keadaan terawat dan 5 situ yang tidak terawat bahkan menjadi daratan yaitu situ rawa kendal.Di antara 83% sungai dan 79% situ yang ada d DKI Jakrta ada dalam kategori buruk.Hal ini disebabkan tidak terpeliharanya perairan dengan baik,kurangnya kesadaran masayrakan dan pemerintah dalam upaya melestariakn dan memelihara sungai dan situ.

Pengendalian pencemaran adalah upaya ntuk memaksimalkan dampak positif dan meminimumkan dampak negatif.teknologi pencegahan dan penagulanggan pencemaran adalah sistem perencanaan dan pengaturan buangan dengan berbagai bantuan fasilitas peratalan.Di mana diharapakan mampu mengubah kualitas influent yang memenuhi satndar kualitas effluent.Yang perlu di perhatikan dalam pemasangan pengolahan limbah ada jenis zat pencemar,volume limbah,lamanya berlangsung,jangkauan dan jumlah terkena.

Penagulangan limbah juga dapat dilakukan dengan pengolahan kembali limbah yang dihasilkan sehingga memiliki nilai ekonomis.Pengolahankembali (daur ulang) dapat menghemat biaya produksi,menghemat biaya pengendalian pencemaran dan menghasilkan tambahan pendapatan.Selain itu penaggulangan pencemaran dapat juga dengan melakukan perubahan proses lebih baik,sehinga zat pencemaran yang terbuang lebih sedikit,substitusi bahan baku yang bersifat berbahaya dan beracuna dengan bahan lain yang lebih kecil resiko pencemarannya atau dengan jenis teknologi tertentu yang mempunyai kadar buangan rendah.

Penentapan standar merupakan salah satu upaya efektif dalam mengendalikan pencemaran air.Standar memberikan arahan pada pihak-pihak yang berkaitan dengan program tersebut. Standar kualitas air adalah persayratan kualitas air yang ditetapkan oleh suatu negara atau wilayah untuk keperluan perlindungan dan manfaat air pada negara atau wilayah yang bersangkutan.Standar kualitas air yang berlaku harus dapat dilaksanakan semaksimal mungkin agar dapat melindungi lingkungan tetapi juga memiliki toleransi bagi pembangunan industri dan sarana pengendalian pencemaran air yang ekonomis.Dalam pengelolahan kualitas air di kenal dua macam standar,stream standard dan effluent standard.

Pengolahan sumber daya harus meliputi seluruh sistem dan idealnya dalam pengolahan tersebut terdapat keseimbangan antar pengguna,mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam,memperhatikan keseimbangan lingkungan,memperbaiki jika terjadi kerusakan.

Kebijakan untuk pengelolahan sumber air harus dikembangkan pada dekade kedepan.Pengendalian pencemaran pada sungai dilakukan dengan pengolahan buangan yang akan masuk keperairan.Pemilihan proses pengolahan air limbah serta kombinasi-kombinasinya dalam kegiatan industri tergantung beberapa hal seperti : sifat-sifat air limbah,derajat pengolahan yang diinginkan,baku mutu yang berlaku bagi air limbah dan badan air tempat pembuangan limbah,kemungkinan di perketat baku mutu kualitas air di masa mendatang.Secara umum sungai dan situ di DKI Jakarta telah mengalami perubahan pada kualitas airnya.Indeks kualitas air pada sungai atau situ di DKI Jakarta menunjukan nilai buruk sampai saat ini,padahal perairan tersebut digunakan untuk berbagai keperluan manusia.Dampak buruk yang terjadi pada perairan sungai dan situ di DKI Jakarta dapat berdampak balik negatif berupa timbulnya berbagai bibit penyakit.Perlu adanya tindakan nyata dari seluruh lapisan masyarakat untuk memperbaiki kualitas perairan yang ada mulai dari diri sendiri untuk secra bijak melihat lingkungan sebagai satu kesatuan yang tidak terpisah dari manusia dan mentaati peraturan yang ada.

Berbagai macam dampak yang akan dibahasberikut ini apabila tidak ada peningkatan pengelolahan maupun perbaikan lingkungan perairan, maka dapat di analisis Bencana yang akan dialami oleh penduduk Indonesia sebagai akibat dari fenomena perubahan iklim yang tidak mendukung pengendalian dan penegelolahan perairan (air permukaan), antara lain :

1. Krisis air bersih perkotaan yang saat ini sebenarnya sudah mulai dialami, khususnya di Jakarta. Hal ini disebabkan terutama karena adanya perubahan pola curah hujan sebagai salah satu dampak dari perubahan iklim, dimana frekuensi curah hujan menjadi sangat tidak menentu. Sehingga persediaan air tanah, khususnya di Jakarta, semakin menipis. Selain itu kenaikan permukaan air laut juga menjadi salah satu penyebab terjadinya krisis air bersih. Intrusi air laut yang semakin meluas, akan semakin memperburuk kondisi air tanah di perkotaan. Hal ini menyebabkan penduduk Jakarta tidak lagi dapat bergantung pada air tanah sebagai sumber air bersih.

2. unjukkan bahwa kasus malaria di Indonesia akan meningkat dari 2,705 kasus di tahun 1989 menjadi 3,246 kasus di tahun 2070. Sementara kasus demam berdarah akan meningkat lebih dari 4 kali, yaitu dari 6 kasus menjadi 26 kasus per 10,000 orang.

3. Perubahan pola curah hujan (presipitasi) yang sangat signifikan, hal ini akan menyebabkan sebagian bumi menjadi lebih basah dan sebagian lainnya menjadi lebih kering. Perubahan pola curah hujan akan mempengaruhi jumlah air yang bisa diserap oleh bumi. Hal ini disebabkan karena curah hujan akan semakin tinggi yang akan menyebabkan naiknya debit banjir dan air permukaan. Otomatis hal ini akan mengurangi kemampuan air untuk menyerap kedalam tanah, sehingga banjir akan lebih sering terjadi.

4. Meningkatnya permukaan air laut akibat mencairnya es di kutub akibat meningkatnya suhu di permukaan bumi akan meningkatkan volume air laut secara global. Hal ini akan sangat berdampak pada negara-negara kepulauan dan negara yang terletak di pesisir pantai. Pada tahun 2070, di Indonesia akan terjadi kenaikan permukaan air laut setinggi 60 cm. Bagi penduduk daerah pantai, ini menjadi ancaman bagi seluruh aspek kehidupan. Tempat tinggal mereka terancam banjir, sementara penghasilan mereka (baik sebagai nelayan maupun dari sektor pariwisata) terancam oleh perubahan gelombang pasang. Naiknya permukaan air laut bukan hanya memperngaruhi mereka yang tinggal di tepi pantai, melainkan juga bagi mereka di kota – khususnya kota Jakarta.

5. Rusaknya infrastruktur daerah tepi pantai. Indonesia akan kehilangan sekitar 1.000 okm jalan dan 5 pelabuhan lautnya akibat kenaikan muka air laut. Selain itu infrastruktur lain disekeliling pantai perlu direhabilitasi dan ditinggikan. Semua ini diperkirakan akan mengambil biaya 42 milyar rupiah setiap tahunnya. Belum lagi ditambah kerugian dalam sektor pariwisata sebesar 4 milyar rupiah pertahun.

6. Beberapa jenis keanekaragaman hayati terancam punah akibat perubahan iklim. Pergerakan zona iklim akan menyebabkan perubahan pada komposisi dan penyebaran geografis ekosistem. Setiap individu harus beradaptasi pada perubahan yang terjadi, sementara habitatnya akan terdegradasi. Spesies yang tidak dapat beradaptasi akan punah.

7. Perubahan iklim juga menyebabkan matinya terumbu-terumbu karang akibat adanya peningkatan temperatur laut walau hanya sebesar 2-3°C. Peningkatan temperatur akan menyebabkan alga yang tumbuh pada terumbu karang akan mati. Matinya alga yang merupakan makanan dan pemberi warna pada terumbu karang, pada akhirnya juga akan menyebabkan matinya terumbu karang sehingga warnanya berubah menjadi putih.

DAFTAR PUSTAKA

Ø JURNAL

http://journal.ui.ac.id/upload/artikel/03_KUALITAS%20AIR%20SUNGAI%20DAN%20SITU%20DI%20DKI%20JAKARTA_Diana.pdf

Ø REVIEW

Pertemuan ke-7 pengelolahan lingkungan dari dosen Yatnanta Padma Devia

http://alamendah.wordpress.com/2010/09/27/penyebab-dan-dampak-pencemaran-air-oleh-limbah-pemukiman/

http://bulletin.penataanruang.net/view/_printart.asp?idart=147

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

link penting w nich...